Senin, 16 Mei 2016

Belajar Dari Hartiman Pemilik Kaos Distro BLACK ID dan Kick Denim

hartiman-kick-denim
hartiman-kick-denim

Hartiman atau orang lebih mengenal dengan panggilan Imonz, ia adalah pemilik distro Black ID dan Kick Denim yang sudah kesohor hingga luar negeri. Semula Imonz adalah seorang pegawai administrasi di kantor Perpajakan. Ia adalah tipe orang yang tidak bisa bekerja statis hanya di depan komputer. Berawal dari ketidakcocokan dengan suasana pekerjaan di kantornya, Imonz nekat keluar sebagai pegawai dan memilih berjualan baju pada tahun 2004.


Dengan modal uang dua juta seratus ribu rupiah, ia memproduksi kemeja sebanyak 60 buah. Tetapi setelah sebulan, puluhan kemeja itu tak juga habis, hingga ia akhirnya menawarkan dagangannya dari pintu ke pintu. Dari pengalaman berjualan ada pelajaran yang dia dapatkan, berjualan tanpa promosi tidak akan cepat berhasil.

Setelah pengalaman itu Imonz bekerjasama dengan kawannya yang telah memiliki distro. Ia menitipkan produknya di distro milik kawannya. Ternyata  produknya laku keras dan pesanan terus meningkat jumlahnya. Produknya yang diberi label Black ID mulai terkenal di Bandung.


Titik balik melesatnya Black ID adalah saat Imonz dan produknya diliput oleh sebuah televisi. Berawal dari liputan TV ini Black ID semakin dikenal dan penjualan semakin meningkat. Liputan TV adalah pelajaran betapa promosi merupakan daya ungkit yang luar biasa untuk meningkatkan bisnisnya.

Promosi lainnya yang membuat Black ID semakin melejit adalah dengan menunjuk duta promosi yang sesuai. Saat Black ID mulai terkenal, pada saat itu band Ungu juga sedang naik daun. Imonz kemudian menggandeng Pasha Ungu sebagai duta Black ID dan menjadi ikon produknya. Pemilihan Pasha Ungu sebagai duta ternyata strategi promosi yang tepat, terbukti Imons mampu menjual 20 ribu hingga 30 ribu item per bulan, dan 40 persennya diekspor ke negeri tetangga, Malaysia.

Dengan semakin banyaknya kompetitor kaos distro dan membanjirnya produk kaos dari luar negeri, khususnya Cina. Tidak membuat Imonz gentar, ini makin memberikan semangat kepadanya untuk selalu menghasilkan produk-produk berkualitas dengan desain unggul sehingga bisa selalu di depan kompetitornya.


Selain meningkatkan kualitas produk dan desain, Imonz juga selalu senantiasa berusaha memodernisasi peralatan produksinya dengan peralatan yang lebih canggih agar bisa bersaing dengan produk-produk luar negeri.

Imonz memiliki 4 distro yang telah mendunia dengan label Black ID dan Kick Denim. Kedua label itu sudah begitu familiar bagi pencinta kaos distro di Indonesia dan negeri jiran Malaysia. Dan dua distro lagi adalah T-shit Store dan Diery Store.


Seperti umumnya produk kreatif lainnya, produk Black ID pun tak luput dari pembajakan. Pada tahun 2006/2007 produk Black ID di pasaran lebih banyak yang bajakan daripada yang original. Untuk mengantisipasi itu akhirnya Imonz aktif berinteraksi dengan customernya melalui social media facebook dan twitter, dengan akun BlacklD dan @blackidclothing. Melalui social media ini Imonz menginformasikan dan memajang produk-produk terbarunya. Selain itu Imonz juga mempublish outlet-outlet yang menjadi reseller Black ID. Untuk daerah yang tidak ada resellernya mereka diarahkan untuk membeli secara online. Dengan cara ini ternyata efektif untuk melawan pembajakan.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar